Marhaban Yaa Ramadhan, saatnya telah tiba bulan yang dinanti-nanti semua umat muslim yang mu’min yaitu Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan berkah Allah swt. Suasana bulan suci Ramadhan sudah mulai terasa dari mulai mesjid-mesjid, perkantoran, sekolah-sekolah bahkan tak ketinggalan pusat perbelanjaan baik tradisional maupun moderen. Seiring dengan menyambut bulan suci Ramadhan, entah secara kebetulan atau memang sengaja jalananpun ikut merasakan dampaknya yaitu kemacetan dimana-mana apalagi dihari libur misalnya hari Sabtu dan Minggu banyak orang yang melaksanakan tradisi mengunjungi orang tua, kerabat dan handai tolan dari yang dekat sampai yang jauh hingga rela bermacet ria, bahkan sampai ke makam-makam orang tua atau para leluhur yang sudah meninggal untuk melakukan jiarah. Namun hal itu tetap hanyalah tradisi yang menurut hemat saya tidak ada kaitanya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kewajiban kita berpuasa dibulan sici Ramadhan ini, lantas bagaimana? Bukannya tidak boleh tetap kebaikan adalah ibadah namun haruslah dibedakan. Hmmm…mungkin perlu dikaji lebih jauh lagi mengenai dampak baik dan buruknya sebab situasi dan kondisi saat ini sangatlah berbeda jauh dengan kondisi masa lampau dimana saat ini jalanan sudah penuh sesak dengan berbagai macam kendaraan dari yang kecil sampai yang besar.
Berpuasa di bulan Ramadhan diserukan Allah swt kepada orang-orang yang beriman, maka berbahagialah bagi orang-orang yang beriman tatkala datangnya bulan yang penuh berkah ini untuk berlomba-lomba meningkatkan keimanan kita untuk menaikan derajatnya menjadi orang yang Taqwa kepada Allah swt dengan meningkatkan kwalitas puasanya hari demi hari sesuai dengan hakikat manusia dilahirkan di muka bumi ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah swt.
Banyaknya tiket yang perlu kita raih yang kita idam-idamkan selama hidup ini untuk menuju kealam yang kekal yang penuh kebahagiaan kelak, dunia hanyalah tempat beribadah, berbakti kepada Allah selalu mencintai dan dicintai Allah tapi nanti adalah kehidupan yang sesungguhnya.
Saya pernah di suatu instansi melihat ada slogan “ Saya malu kalau datang terlambat “ mungkin apapun alasannya, tetapi pernahkah kita malu sama Allah kalau tidak Shalat? Pernahkah kita malu sama Allah kalau kita tidak Puasa, bukan malu lagi harusnya mau dikemanakan muka kita sedangkan Allah Maha Tahu Maha Pemberi segalanya kita dari Allah, sudah pada tahu sangat berdosa sekali.
Mudah-mudahan kita senantiasa meningkatkan tingkat keimanan kita, meningkatkan kwalitas puasa dan ibadah-ibadah kita yang lain dan semoga kita senantiasa selalu dilindungi Allah serta dicintai dan mencintai Allah juga diampuni segala dosa kita, amien.
Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusuan dan keikhlasan